Sabtu, 05 Februari 2011

Potensi Wisata Anambas Belum Terekspos

Seorang pelaku usaha di Kabupaten Kepulauan Anambas, Ahong alias Hoslan, sangat menyayangkan belum tereksposnya potensi wisata Kabupaten Kepulauan Anambas. Padahal, potensi yang ada memiliki nilai jual yang tinggi dimata dunia internasional.

Katanya, potensi wisata yang ada, dapat menunjang peningkatan ekonomi masyarakat. Apalagi dengan posisi Anambas yang berdekatan dengan pelabuhan tersibuk di dunia, yakni Singapura. Anambas juga berdekatan dengan gugusan kepulauan Spratley atau Luconia yang diklaim beberapa negara di Asia Tenggara dan Asia Timur seperti China, Malaysia, Filipina, Vietnam, Brunei Darussalam dan China Taipei.


Sementara gugusan Pulau Bawah yang terdiri dari 4 gugusan pulau kecil lainnya dengan luas keseluruhan 99,739 Ha, terkenal dengan keindahan alam bawah lautnya. Gugusan pulau ini memiliki jarak tempuh sekitar 7 jam dari Tarempa, bila menggunakan alat transportasi perahu bermotor. Sementara bila menggunakan speed boat hanya sekitar 4 jam.

“Dengan setumpuk potensi keindahan alamnya, maka tidak ada alasan bagi pemerintah mengabaikan pembangunan wisata Anambas,” terangnya.

Ditambahkan, banyaknya tempat wisata di Kabupaten Kepulauan Anambas sesungguhnya sangat berpotensi mendatangkan pemasukan. Tentu saja ini dapat terwujuud, jika objek-objek wisata yang ada, digarap atau dikelola secara maksimal plus didukung segenap elemen masyarakat yang ada.

Menurutnya, hingga kini, potensi wisata tersebut belum terekspos secara baik. Karena itu, dibutuhkan kepedulian para stakeholder yang bergerak di bidang pariwisata guna mengoptimalkan pengembangan potensi wisata yang ada.

Lanjutnya, jika pemerintah serius mengelola potensi wisata yang ada, Anambas diyakini bisa bersaing dengan daerah tujuan wisata lainya baik yang ada di Provinsi Kepri, maupun di Indonesia. Ia menilai, saat ini yang paling diperlukan adalah mengeksplorasi potensi tersebut sembari terus menjaga dan melestarikannya agar tidak dirusak tangan-tangan serakah yang hanya ingin mendapatkan keuntungan pribadi tanpa mempedulikan rusaknya alam.
Ia mencontohkan, pantai Pasir Manang di Tanjung Momong yang merupakan salah satu dari sekian banyak pantai yang dimiliki Anambas. Pantai ini memiliki keindahan panorama yang eksotis dengan hamparan pasir putih yang membentang serta bentangan gugusan pulau-pulau yang tertata rapi sehingga benar-benar memanjakan mata yang memandang.

Keindahan pantai yang berjarak tempuh sekitar 3 KM dari Tarempa ini, menjadi tujuan wisata masyarakat lokal. Setiap akhir pekan atau hari libur, Pantai Pasir Manang selalu dipadati pengunjung. Apalagi, dengan kondisi air yang cukup bening dan bersih, dipadu dengan deburan ombak yang memainkan irama alam, menjadikan masa-masa berwisata di tempat ini penuh makna.

Tempat ini, dinilai sangat cocok dijadikan lokasi wisata keluarga. Ditambah lagi, keberadaan kapal nelayan yang hilir mudik membawa hasil tangkapan, tidak jauh dari lokasi, membuat suasana semakin eksotik.

Sayang, kondisi tempat wisata ini kurang mendapat perhatian pemerintah khususnya terkait ketersediaan sarana pendukung. Akses jalan mencapai lokasi wisata, masih belum memadai. Kondisi jalan yang sempit dan penuh kelokan membuat banyak wisatawan yang mengeluh dan berharap pemerintah bisa segera membangun akses transportasi darat yang baru, atau membenahi jalan yang lama.

Sedangkan di Pulau Penjalin, merupakan salah satu pulau di Kecamatan Palmatak dengan pemandangan alam yang indah berhias pulau-pulau mungil di sekitarnya. Pantainya berpasir putih dan lembut, sangat cocok untuk tempat berjemur dan melakukan bermacam aktifitas pantai lainnya.

Apalagi dengan perairannya tenang, berair biru dan dihiasi bermacam ornamen bebatuan bermacam bentuk dan ukiran. Sangat cocok sebagai tempat olahraga air seperti menyelam, snorkeling, renang maupun bersampan. Riky R

Sumber :
http://www.detikriau.net/index.php?option=com_content&view=article&id=2383:potensi-wisata-anambas-belum-terekspos&catid=13:kepulauan-riau&Itemid=14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar